5 Trends in the European Tournament Tactics in 2012

.
1. Holding Midfielder (Pemain Tengah Bertahan)

Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... Buka





Taktik ini sering ditemukan di beberapa formasi, khususnya di formasi 4-2-3-1. Taktik ini biasanya dimainkan dengan tempo yang lebih lambat, sehingga mengutamakan permainan tengah dengan dua penahan.
Taktik ini digunakan oleh banyak manajer untuk mencoba memperoleh keuntungan dalam hal posesi. Di hampir semua kasus, tim-tim yang menggunakan dua penahan sering mendapatkan bola dibanding lawannya.
Polandia, Republik Ceko, Belanda, Denmark, Jerman, Perancis, dan Swedia semuanya menggunakan dua pemain tengah murni dalam turnamen ini, dan memang efektif.

2. Inverted Winger (Sayap Berbalik)

Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... Buka





Taktik ini menjadi tren sepakbola jaman modern yang sangat banyak digunakan dan kita tidak melihat kelemahan dalam taktik ini. Nyatanya, sistem timnas Ukraina, sebagai tuan rumah, dibangun oleh taktik ini. Andriy Yarmolenko dan Yevhen Konoplyanka bermain sebagai sayap berbalik, yang sering menerobos ke dalam untuk menembak dan menciptakan kekacauan di bagian tengah.
Taktik ini memudahkan Oleh Gusev dan Yevhen Selin maju ke depan dan memperlebar permainan, menciptakan lebih banyak masalah bagi pemain belakang lawan.
Kita lihat Andrey Arshavin, Cristiano Ronaldo, Arjen Robben, Franck Ribery dan David Silva bermain dengan gaya ini.

3. Terlalu Mengandalkan Pemain Terbaik

Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... Buka





Memang sangat betul bahwa tim-tim internasional tidak menggunakan cara yang dilakukan oleh tim-tim domestik. Hal ini dapat mengarah kepada kinerja yang tidak berhubungan, namun hal ini juga mengakibatkan satu pemain memegang kendali.
Sangat mengandalkan pemain kunci tunggal menjadi tema untuk beberapa tim di Kejuaraan Eropa ini.
Belanda mengandalkan Wesley Sneidjer untuk menciptakan hampir segala hal, sebagai gelandang yang bisa berada di seluruh lapangan agar taktik permainan bisa lancar. Mengandalkan berlebihan dari Portugal ke Cristiano Ronaldo sangat jelas terlihat. Penampilan timnya dibebankan kepada penampilan Ronaldo.
Jerman mengandalkan Mesut Ozil, sedangkan Republik Ceko menjadi kacau tanpa Tomas Rosicky.

4. Penguasaan Bola

Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... Buka





Kecuali Inggris, Republik Irlandia dan Yunani, setiap tim di Eropa 2012 ingin mempertahankan penguasaan bola.
Penguasaan bola adalah raja di sepakbola internasional, karena permainan dilakukan dengan tempo yang semakin berkurang. Hampir semua tim memiliki taktik ini, namun ketiga Negara tersebut tidak. Tidak mengherankan ketiga tim tersebut dikalahkan oleh tim yang lapar untuk menguasai bola.
Spanyol, Italia, Jerman dan Portugal menggunakan formasi pengontrolan bola dengan lebih dari dua pemain tengah sentral, mengijinkan mereka mempertahankan bola dan menciptakan pilihan-pilihan diagonal bagi pemain yang sedang menguasai bola.

5. Attack the Channels

Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... Buka





Pemain belakang penuh meninggalkan lubang—itu bisa dimengerti. Dimana lubang-lubang itu? Di saluran satu dan dua, tentu saja.
Ruang yang dikosongkan oleh bek kanan dan kiri adalah segi Achilles dari formasi 4-2-3-1 yang solid.
Antonio Di Natale membuktikan bahwa dengan menarik Gerard Pique dengan cepat di saluran Alvaro Arbeloa membuka gol pembuka bagi italia, sedangkan Inggris seringkali mencari Danny Welbeck di area tersebut, hanya dengan keakuratan yang kurang signifikan.
Republik Ceko melihat ancaman gol pada pertengahan pertama di perempat final dengan Portugal, ketika Petr Jiracek dan Vaclav Pilar sering menemukan ruang antara Pepe, Bruno Alves dan masing-masing bek penuhnya. (**)

0 komentar:

Posting Komentar