5 “Kejadian” yang Mendiskreditkan Islam & Nabi Muhammad
Oleh: Jalaksana Winangoen
[UNIKNYA.COM]: Semua “kejadian” yang
terjadi ini, bisa jadi disebabkan oleh Islamophobia atau ketidaksukaan
seseorang, kelompok atau organisasi yang tidak menyukai Islam.
Manifestasi ketidaksukaan dan kebenciannya, melalui berbagai media
dengan melakukan penghinaan terhadap Islam atau Nabi Muhammad.
Islamofobia sendiri adalah istilah kontroversial yang merujuk
pada prasangka dan diskriminasi pada Islam dan Muslim. Istilah itu sudah
ada sejak tahun 1980-an, tapi menjadi lebih populer setelah
peristiwa serangan 11 September 2001. Berikut 5 “Kejadian” yang
Mindiskreditkan Islam & Nabi Muhammad:
1. Film; Innocence of Muslim, (2012)
Innocence Muslim atau sebelumnya disebut Innocence of Bin Laden
(Desert Warrior), adalah film anti-Islam yang beredar pada September
2012 ini, yang isinya mendiskreditkan kehidupan Nabi Muhammad. Film ini
dibuat oleh orang Mesir Amerika Nakoula Basseley Nakoula, dengan
menggunakan nama samaran dari “Sam Bacile” dan “Alan Roberts.
Pada tanggal 8 September, film tersebut
dikecam oleh partai politik Mesir. Protes terhadap film pada tanggal 11
September 2012, semakin meluas ke negara-negara muslim lainnya – bahkan
hingga menyulut kerusuhan di Benghazi, Libya. Hal ini dipicu oleh
pemutaran film yang diproduksi oleh warga asing dari komunitas koptik
Mesir di AS, yang dianggap oleh masyarakat Islam setempat telah menghina
Nabi Muhammad. Insiden ini bersamaan dengan peringatan 11 tahun
serangan 11 September 2001 di AS.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
---|---|
2. Film; Fitna, (2008)
Fitna adalah film Belanda karya politikus Belanda, Geert Wilders yang merupakan pemimpin Partij voor de Vrijheid (PVV)
di parlemen Belanda. Film ini berisi pandangannya
mengenai Islam dan Qur’an. Film ini dirilis di Internet pada tanggal 27
Maret 2008.
Pembuatan film Fitna ini sendiri dilatar
belakangi oleh pengetahuan Wilders tentang sejarah Islam. Ia merasa
bahwa Islam telah mengurangi kebebasan di Belanda dan
perilakunya Muhammad tidak cocok dengan kemoralan Barat. Namun sumber
lain menyebutkan bahwa sesungguhnya Wilders adalah politisi yang mencoba
mencari keuntungan dengan dibuatnya film tersebut, Ia adalah
pendukung Yahudi. Isu Yahudi bagi seorang Wilders jelas sangat penting
tapi ini disangkal Wilders dan tidak terbukti.
Berbagai kecaman terus muncul seiring
dengan diputarnya film propaganda ini. Sekjen PBB Ban Ki Moon mengutuk
penayangan film ini. Pemerintah Iran memanggil duta besar Belanda untuk
memprotes penayangan film tersebut. Begitu pula dengan Malaysia. Bahkan,
mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, menyerukan kepada seluruh
ummat Islam untuk memboikot semua produk Belanda.Sedangkan
pemerintah Indonesia dengan tegas mengecam dan mencekal Geert Wilders
apabila Ia hendak berkunjung ke Indonesia.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
---|---|
3. Surat Kabar; Kartun Jyllands-Posten, (2005)
Kontroversi mengenai kartun Nabi
Muhammad pertama dimulai setelah dua belas kartun Nabi Muhammad, nabi
terakhir dalam agama Islam, diterbitkan di surat kabar Jyllands-Posten; 30 September 2005. Jyllands Posten adalah surat kabar terbesar di Denmark.
Enam dari kedua belas kartun tersebut diterbitkan ulang di surat kabar Mesir, El Faqr, pada 30 Oktober 2005 untuk mendampingi sebuah artikel yang mengkritik keras tindakan Posten,
namun saat itu kartun-kartun ini belum mendapat perhatian yang besar di
luar Denmark. Hanya pada Desember 2005, saat Organisasi Konferensi
Islam mulai menyatakan penentangannya, barulah kontroversi ini
menghangat di dunia. Sebagian dari kartun tersebut diterbitkan di surat
kabar Norwegia, Magazinet, pada tanggal 10 Januari 2006. Koran Jerman, Die Welt, surat kabar Perancis France Soir dan banyak surat kabar lain di Eropa dan juga surat kabar di Selandia Baru dan Yordania.
Di Indonesia, tercatat ada dua media massa menerbitkan kartun-kartun ini, masing-masing Tabloid Gloria (5 kartun) dan Tabloid PETA. Pemimpin redaksi (pemred) Gloria kemudian meminta maaf dan menarik penerbitannya, sedangkan pemimpin umum dan pemred PETA dijadikan tersangka.Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
---|---|
4. Film; Submission, (2004)
Submission (2004) adalah sebuah film
singkat berdurasi 11-menit dalam bahasa Inggris yang disutradarai oleh
Theo van Gogh dan ditulis oleh Ayaan Hirsi Ali (mantan anggota DPR
Belanda untuk Partai Rakyat Kebebasan dan Demokrasi). Judul film adalah
terjemahan langsung dari kata “Islam”. Film ini bercerita tentang empat
karakter fiksi yang dimainkan oleh aktris tunggal mengenakan jilbab,
namun dibalut dalam tubuh tembus pandang yang ditato dengan ayat-ayat
dari Al-Qur’an . Karakter adalah perempuan Muslim yang telah
disalahgunakan dengan berbagai cara.
Sebagai reaksi dari film tersebut, sutradara van Gogh dibunuh oleh seseorang yang menganggap film tersebut telah menghina Islam.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
---|---|
5. Buku; The Satanic Verses, (1988)
The Satanic Verses adalah novel ke-empat
karya Salman Rushdie, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1988,
dan sebagian terinspirasikan dari kisah hidup Muhammad. Judulnya merujuk
pada apa yang diketahui sebagai ayat-ayat setan. Dalam novel ini, sang
tokoh utama yang bernama Mahound (yang kemungkinan besar merujuk
pada Muhammad) diceritakan secara kilas balik paralel dengan dua tokoh
utama lainnya Gibreel Farishta dan Saladin Chamcha.
Di Britania Raya, novel ini diterima
dengan baik oleh para kritikus, dan menjadi finalis Booker Prize tahun
1988, walaupun dikalahkan oleh Oscar and Lucinda karya Peter
Carey yang memenangkan Whitbread Award 1988 untuk novel terbaik tahun
itu. Namun di komunitas Muslim, novel ini menghasilkan kontroversi yang
luar biasa. Buku ini tidak boleh beredar di India, dan banyak dibakar
pada demonstrasi di Britania Raya. Novel ini juga
menyulutkan kerusuhan di Pakistan pada tahun 1989. Bahkan pemimpin Iran
ketika itu, Ayatollah Ruhollah Khomeini sampai mengeluarkan fatwa
memerintahkan semua umat Muslim untuk membunuh Rushdie.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
---|---|
Tambahan:
Kasus Beruang Tedy Sudan, 2007
Kasus teddy bear Sudan, adalah sebuah
kasus penghujatan yang dilakukan guru Inggris Gillian Gibbons yang
bekerja di Sekolah Tinggi Unity di Sudan pada tahun 2007. Gillian
Gibbons lahir pada tahun 1953 dan memperoleh BEd dari CF Mott College of
Education di Prescot pada tahun 1975. Ia ditangkap karena diduga
menghina Islam dengan menamakan boneka beruang “Muhammad” pada kelasnya.
Setiap Muslim mengutuk setiap penggambaran Nabi Muhammad, dalam bentuk
apapun.(**)
0 komentar:
Posting Komentar